Friday, March 9, 2012

Fenomena Alam : Air Terjun Berdarah di Antartica


Pertama kali mendengar air terjun, yang terlintas dalam benak Anda adalah pemandangan yang indah dan sejuk, bahkan dingin serta dapat menenangkan suasana hati dan pikiran yang berasal dari suara gemericik air. Namun, bagaimana jika Anda mendengar Air Terjun Berdarah? Sudah pasti, Anda akan bergidik mendengarnya.

Ya, fenomena alam yang unik terjadi di Antartika. Sesuai namanya, air terjun ini - tepatnya adalah aliran air dari gletser - memiliki aliran air yang berwarna merah pekat seperti darah yang mengalir terus menerus dengan kecepatan aliran yang agak lambat. Pendapat awam masyarakat mungkin akan mengatakan bahwa warna merah tersebut karena adanya aktivitas mistis atau kegiatan alien dari planet lain.

Namun, berbeda dengan pendapat  seorang Geolog yang pertama kali menemukan air terjun berdarah ini  pada tahun 1991 di lembah Mc Murdo, wilayah Kutub Selatan. Ia memperkirakan bahwa warna merah tersebut berasal dari ganggang merah, namun ternyata sifat sejatinya lebih dari yang diduga.

Diperkirakan sekitar 2 juta tahun lalu, kemungkinan Gletser Taylor berada di bawah aliran air yang mengandung kumpulan mikroba kuno dan terisolasi di bawah aliran es yang sangat tebal, lalu mikroba ini berkembang secara independen tanpa cahaya, panas dan oksigen pada kondisi salinitas yang tinggi dan kaya zat besi sehingga memberikan warna merah seperti layaknya zat besi dalam darah.

Kemudian, air terjun ini terjadi karena adanya celah dari gletser tersebut yang memungkinkan air subglacial keluar lalu membentuk air terjun tanpa mencemari ekosistem di dalamnya. Ilmuwan menduga kesimpulan ini mungkin terjadi di planet lain misalnya Jupiter atau Mars.

Berikut ini adalah beberapa gambar dari air terjun berdarah di Antartica :






Sumber :

Sumber Video :

Sumber Gambar :