Friday, November 25, 2011

Manusia dan Keadilan

Keadilan

Menurut Aristoteles, keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung yang ekstrim yang terlalu banyak dan yang terlalu sedikit. Bila kedua orang mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Jika tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi itu disebut tidak adil.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan merupakan pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.

Berbagai Macam Keadilan
  • Keadilan legal atau keadilan moral

Plato

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadikan kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setip orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok bagi dirinya. Pendapat itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan moral.
  • Keadilan distributif 

Aristoteles

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama.
  • Keadilan komutatif 

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau menghancurkan pertalian dalam masyarakat.



Kejujuran

Ready to be a honest person?

Yaitu apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan situasi kondisi yang terjadi. Untuk itu dituntut kesamaan antara kata dan perbuatan. Jujur juga dapat berarti menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata atau yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, niat, dan harapan.

Kecurangan

Salah satu bentuk kecurangan

Kecurangan identik dengan ketidakjujuran, yaitu apa yang diinginkan tida sesuai dengan hati nurani, atau memang sudah berniat curang untuk memperoleh keuntungan tanpa bertenaga ataupun berusaha. Ada 4 aspek yang menyebabkan orang melakukan kecurangan, yaitu dari segi aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik.

Pemulihan nama baik

Jaga sikap dan tutur kata

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Setiap orang menjaganya dengan hati-hati agar namanya tidak tercoreng dalam pandangan masyarakat. Apalagi jika ia menjadi sosok teladan bagi masyarakat disekitarnya. Penjagaan nama baik berkaitan dengan perilaku dalam berinteraksi dengan orang lain. Pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang dikerjakannya tidak sesuai dengan ukuran moral atau akhlak yang baik.

Pembalasan

Hewan pun dapat membalaskan dendamnya

Yaitu suatu reaksi atas perbuatan orang lain, yang dapat berupa perbuatan yang serupa atau seimbang. Pembalasan disebabkan adanya pergaulan. Misalnya perlakuan yang baik akan mendapat pembalasan yang baik, sedangkan perlakuan yang buruk maka akan mendapat pembalasan yang buruk pula.

Dalam begaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila melakukan perbuatan amoral, maka lingkunganlah penyebabnya yang hakikatnya melanggar hak dan kewajiban manusia.

Sumber :
e-book MKDU Ilmu Budaya Dasar Universitas Gunadarma.

Sumber Gambar :

No comments:

Post a Comment