Wednesday, January 4, 2012

Antara Televisi dan Buku, yang Mana?

"Yang tidak diajarkan televisi adalah cara membunuh televisi,"
Taufik Ismail - Malu Aku Jadi Orang Indonesia




Petikan syair dari Taufik Ismail diatas mungkin dapat menjadi pendorong bagi masyarakat, terutama para orangtua untuk memperhatikan dan menyelamatkan anak-anaknya dari bahaya televisi. Memang tidak selamanya program televisi itu merusak mental anak-anak, ada juga yang berisi edukasi. Namun sepertinya jumlah ini kalah saing dibandingkan program televisi yang berisi vulgarisme, seperti kekerasan, pornografi dan gosip. Bahakn lebih parah lagi, sepertinya saat ini beberapa orangtua sudah maklum dan tidak segera mengalihkannya ke program televisi yang lain jika ada adegan seperti itu.


Salah satu koran terbitan Surabaya tahun 2007 bahkan menyatakan bahwa sebagian besar orangtua malah memberikan fasilitas televisi di tiap kamar anaknya demi kenyamanan dan kesenangan anak. Mungkin ada juga yang sudah menambahkan fasilitas berupa CD player atau sebagainya. Mereka mengabaikan moralitas anak yang mungkin mereka tidak sadari.


Padahal telah jelas kita lihat gaya berbahasa, perilaku, serta pemikiran anak-anak yang sudah terkontaminasi oleh program-program yang disiarkan televisi yang kurang baik. Misalnya, tidak jarang ditemui anak-anak seumuran SD saja sudah mengenal istilah pacaran, selingkuhan, TTM, melakukan tindak kekerasan yang berujung kematian antar teman sebayanya, bahkan mereka bisa lebih update mengenai kehidupan artis yang mereka gandrungi saat ini.


Alternatif Lain : Buku?




Sebenarnya tidak masalah jika anak-anak menonton televisi asalkan para orangtua bisa selektif dalam pemilihan program televisi dan batasan waktu menonton. Misal, kartun edukasi, sinetron religisu, ceramah agama, berita atau komedi. Adapun beberapa orangtua justru memilih untuk menghentikannya dan mengalihkannya dengan memberi suapan berupa buku-buku ilmu pengetahuan, majalah, agama dan sebagainya. Hal ini selain bisa menumbuhkan minat belajar pada anak, mereka juga mendapatkan rangsangan untuk otak mereka. 


Maka rawatlah terus minat diri dan keluarga dalam membaca dan mengakrabinya. Seperti yang pernah Allah katakan dalam surat cintanya,
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan."
(QS. Al-Alaq : 1)


Referensi :
Buletin Jum'at TABLIGH. No. 146 Tahun IV. 5 Februari 2010.


Sumber Gambar :
http://www.google.co.id/imgres?q=televisi&um=1&hl=id&sa=N&biw=1280&bih=709&tbm=isch&tbnid=QIwEb8air0YsBM:&imgrefurl=http://kapita-fikom-915080035.blogspot.com/2011/05/television-is-your-partner-oleh-dr.html&docid=lKHTzbIb_4UL8M&imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg_M0Q-_8D4g20-pOUpfmMadWiD3Qs87FKH4hTTiTPAkjQKGXcGB_5V_MGNinSU_ZIjGS8CZwo5-aN3Tr4_ZThRX97Tao4vi9N27clesdzZKGXKC1n4i0W-upWTU3_Bw34uLOCvpn_tk8/s1600/12547-televisi.jpg&w=400&h=326&ei=jEMET4-IDtDJmAXI6bG8Dw&zoom=1
http://www.google.co.id/imgres?q=BUKU&um=1&hl=id&biw=1280&bih=709&tbm=isch&tbnid=tJ_CZq6lzlgXBM:&imgrefurl=http://putra-piliang.blogspot.com/2009/12/cara-mudah-pasang-banner-gerakan-hibah.html&docid=7GCt5Tpp3cGnLM&imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWaJwoQ_0Qdj3lIxvkUtQOJ7KXErNTaTVk9FJKDEKnGaZMiF-ZMdP89kheJ6YFn5eaJ9Nr57a7ILNioTK3-PTje99KQdf5nElY6EnA8A50eFMpAMnCfkmjWbvCZ87KEFLaobID53ppA_EP/s1600/satu%252Bjuta%252Bbuku.jpg&w=586&h=500&ei=7EMET7OaEqyJmQXq6sz4Cg&zoom=1

No comments:

Post a Comment